PERTEMUAN KE
|
:5,6
|
TUJUAN INSTRUKSIONAL
|
: Mahasiswa dapat mengetahui
tipe-tipe bangunan dan dapat memahami perbedaan fungsi dan style/gaya
bangunan
|
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
|
: Mahasiswa dapat mengetahui
arti dan pentingnya mempelajari style/gaya bangunan (country, mediteranean
dan minimalis)
|
COUNTRY
Country house
atau rumah gaya pedesaan
merefleksikan rumah-rumah di pedasaan yang dekat dengan alam. merupakan
perpaduan eklektik dari bahan-bahan alami, furnitur fungsional dan warna-warna
bersahaja nan lembut.
Rumah
gaya ini sangat tepat untuk mendapatkan kenyamanan dan menjadi solusi tepat
jika anda menghendaki suasana yang bersahaja dan ramah.
Gaya
country semakin sempurna jika ditunjang dengan lansekap yang luas dan asri.
Pada
umumnya, gaya ini memadukan materi-materi antik yang berkenang, furniture yang
cute dan menyenangkan dan kain-kain berbahan dan bermotif alami.
Eksterior
rumah
bergaya country disajikan dengan dimensi ovrstek yang lebar meneduhi jendela
dan pintu masuk. Teras yang luas di bagian depan dan belakang yang seringkali
dilengkapi dengan furniture untuk duduk santai. Massa bangunan umumnya melebar
atau memanjang.
Interior
untuk
interior biasanya ruang dibuat menyambung tanpa sekat masih agar lebih luas dan
transparent, langit-langit
mengekspos struktur atap. Sistim sirkulasi udara sangat
mengutamakan peran alam dengan membuat jendela yang agak besar dan banyak.
mengutamakan peran alam dengan membuat jendela yang agak besar dan banyak.
- furnitur kayu banyak ditemui pada gaya country, pilih kayu dengan warna yang lebih gelap untuk mendapatkan tampilan yang lebih tradisional atau warna-warna pastel cerah untuk sentuhan country modern. furnitur lama tetap dipakai selagi masih bagus, bisa hanya diganti finishingnya untuk berkesan baru.
-
lantai-lantai alami dengan warna-warna alam yang lembut. misalnya kayu pinus,
tegel terakota atau batu.
-
kain perca,sulaman, tenun dan katun motif floral semuanya mendukung gaya ini.
Rumah
dengan gaya arsitektur country adalah gaya arsitektur yang merefleksikan
rumah-rumah di pedasaan yang dekat dengan alam, dan memeberkan peran pada alam
dalam hal sirkulasi udara tata cahaya dan bahan bakunya. Rumah dengan gaya
arsitektur country sangat tepat untuk mendapatkan
Rumah konsep tropis di bawah ini dapat
digolongkan memiliki gaya country. Konsep rumah tropis, pada dasarnya
adalah adaptasi bangunan terhadap iklim tropis, dimana kondisi tropis
membutuhkan penanganan khusus dalam desainnya. Pengaruh terutama dari kondisi
suhu tinggi dan kelembaban tinggi, dimana pengaruhnya adalah pada tingkat
kenyamanan berada dalam ruangan. Tingkat
kenyamanan seperti tingkat sejuk udara dalam rumah, oleh aliran udara, adalah salah
satu contoh aplikasi konsep rumah tropis. Meskipun konsep rumah tropis selalu
dihubungkan dengan sebab akibat dan adaptasi bentuk (tipologi) bangunan
terhadap iklim, banyak juga interpretasi konsep ini dalam tren yang berkembang
dalam masyarakat; sebagai penggunaan material tertentu sebagai representasi
dari kekayaan alam tropis, seperti kayu, batuan ekspos, dan material asli yang
diekspos lainnya.
Gaya
arsitektur mediteranian diinspirasi dari bangunan yang ada di Italia dan
Spanyol. Gaya arsitektur mediteranian memiliki ornament yang lebih sederhana,
|
GAYA MINIMALIS
Rumah minimalis adalah sebuah gaya
arsitektur bangunan yang tengah menjadi tren di metropolitan. Gaya rumah
minimalis, yang sedang digandrungi saat ini, adalah termasuk gaya modern
saduran dari luar negeri. Namun ternyata, di Indonesia kita sering mendapati
gaya minimalis dipadukan dengan unsur-unsur ‘lokal’. Minimalis adalah pola
berpikir, bekerja, dan suatu cara hidup. Sebuah cara pandang baru dalam melihat
desain sebagai refleksi cara hidup masyarakat urban yang serba praktis, ringan,
efisien, dan penuh kesederhanaan.
Rumah minimalis pun hadir dengan
unsur-unsur lokal dan karakter yang lebih jelas (bentuk dan ruang geometris,
sederhana), lebih baik (kokoh), dan lebih kuat dengan ruang- ruang yang kosong
(sedikit ornamen dan perabotan). Untuk unsur-unsur lokal bisa dilihat dari
penggunaan batuan ekspos yang digunakan pada bagian eksterior bangunan (luar),
meskipun banyak juga orang yang menyukai unsur batuan ini hadir didalam
interior rumah. Prinsipnya semakin sederhana, maka kualitas desain, ruang yang
ada, dan penyelesaian bidang struktur harus semakin lebih baik.
DESAIN
Rumah minimalis juga menekankan bentuk desain yang lugas, polos, sederhana, tidak rumit, kompak, dan efisiensi ruang. Mahal murah suatu bangunan sangat ditentukan oleh pemakaian bahan material yang digunakan dari desain yang diusulkan. Namun perlu dicatat terlalu minimalis akan menjadi steril, tunggal rupa, dan cenderung membosankan. Untuk itu perlu dipahami bersama bagaimana pengembangan dasar rumah minimalis dalam konteks budaya masyarakat urban kita. Bentuk rumah minimalis tidak selalu harus kotak sederhana, tetapi juga dapat berbentuk platonik geometri menjadi bagian dari lanskap yang “tiba-tiba” muncul ke atas.
Rumah minimalis juga menekankan bentuk desain yang lugas, polos, sederhana, tidak rumit, kompak, dan efisiensi ruang. Mahal murah suatu bangunan sangat ditentukan oleh pemakaian bahan material yang digunakan dari desain yang diusulkan. Namun perlu dicatat terlalu minimalis akan menjadi steril, tunggal rupa, dan cenderung membosankan. Untuk itu perlu dipahami bersama bagaimana pengembangan dasar rumah minimalis dalam konteks budaya masyarakat urban kita. Bentuk rumah minimalis tidak selalu harus kotak sederhana, tetapi juga dapat berbentuk platonik geometri menjadi bagian dari lanskap yang “tiba-tiba” muncul ke atas.
“Minimum is ultimate ornament”,
minimum menjadi tujuan sekaligus ornamen itu sendiri yang sederhana dan murni
(simple and pure). Garis-garis lurus, bidang-bidang datar yang mulus, terkadang
kasar, dan pertemuan bidang yang serba siku tegak lurus. Blocking massa,
material, pencahayaan, pengulangan, sirkulasi ringkas, optimalisasi multifungsi
ruang dan berurut.
Bukan tujuan akhir, namun keindahan
rumah minimalis secara optimal terjadi dari kemurnian fungsi itu sendiri. Perabotan
rumah mengikuti bentuk dasar geometris bangunan, efisien, dan fungsional saja.
Penataan cahaya lampu yang cermat dan berseni (lampu sorot, lampu tanam, lampu
gantung, lampu taman) membuat rumah minimalis tampak lebih artistik di malam
hari. Pemakaian beragam bahan material seperti kayu, batu bata, batu kali,
kaca, beton ekspos, atau baja juga dapat tampil murni. Ekspos dominasi bahan
material tertentu akan menghasilkan efek yang berbeda-beda. Desain dan
perhitungan struktur yang detail dapat menghemat pemakaian bahan material
dengan hasil bangunan tetap optimal.
Penyelesaian mulai dari lantai,
dinding, pintu, jendela, lubang angin, skylight, plafon, hingga atap, dengan
kombinasi pemakaian bahan secara konsisten. Rangka (beton, baja), dinding
(kaca, kayu, beton polos/ekspos, baja, batu kali, batu bata, hebel, batako),
pintu dan jendela (kayu, metal), tangga (beton, baja, kayu, fiberglass),
skylight (fiberglass), lantai (semen, teraso, keramik, marmer, parquet), plafon
(tripleks, gipsum) atau tanpa plafon (beton ekspos, ekspos rangka atap baja,
kayu) dan atap (genteng, sirap, baja). Penggunaan warna-warna cerah (merah,
oranye, kuning) pada beberapa bidang ekspos akan memperkuat aksen rumah
minimalis dan menjadikannya titik pusat perhatian lingkungan.
Rumah minimalis akan terus
berkembang seiring dengan kreativitas arsitek, inovasi desain, dan ditunjang
kecanggihan teknologi, membuat penampilan rumah minimalis akan selalu hadir
dengan terobosan- terobosan baru yang segar, detail yang makin sempurna, dan harga
yang semakin terjangkau. Kehadiran rumah minimalis justru menjadi media
komunikasi antara arsitektur dan lanskap dengan bentuk kekontrasannya antara
alam dan sesuatu buatan manusia (budaya).
TAMAN
Penataan taman bergaya minimalis akan memberikan “roh” kelembutan terhadap kekakuan bentuk bangunan, kekerasan bahan material, dan keselarasan hidup dengan lingkungan teduh sekitar. Kehadiran pepohonan yang rindang, halaman berumput, dan tanaman teduh lainnya memberikan suasana segar dan hidup untuk mengisi “kehampaan” rumah minimalis. Pada akhirnya nilai keindahan rumah minimalis tidak lagi mengandalkan ornamen dan obyek artifisial, tetapi lebih bermakna kepada sebuah kejujuran bentuk, fungsi, dan penjiwaan ruang yang diciptakan. Maka tak heran jika kemudian rumah minimalis menjadi pilihan masyarakat urban yang merindukan kejujuran, kesederhanaan, dan kepolosannya.
Penataan taman bergaya minimalis akan memberikan “roh” kelembutan terhadap kekakuan bentuk bangunan, kekerasan bahan material, dan keselarasan hidup dengan lingkungan teduh sekitar. Kehadiran pepohonan yang rindang, halaman berumput, dan tanaman teduh lainnya memberikan suasana segar dan hidup untuk mengisi “kehampaan” rumah minimalis. Pada akhirnya nilai keindahan rumah minimalis tidak lagi mengandalkan ornamen dan obyek artifisial, tetapi lebih bermakna kepada sebuah kejujuran bentuk, fungsi, dan penjiwaan ruang yang diciptakan. Maka tak heran jika kemudian rumah minimalis menjadi pilihan masyarakat urban yang merindukan kejujuran, kesederhanaan, dan kepolosannya.
Dinding
‘garukan’ yang manis untuk rumah ber-gaya ‘minimalis’
Perkembangan Gaya Bangunan
Beberapa
tahun terakhir ini marak sekali digunakan istilah rumah minimalis. Masyarakat
awam biasanya menggunakan kata ini untuk menunjukkan gaya rumah yang sedang
trend saat ini yaitu gaya rumah yang memiliki bentuk sederhana dan bersih dari
ornamen-ornamen.
Gaya
minimalis memang berasal dari kata minimal. Gaya ini lahir sebagai hasil
pemikiran dalam dunia seni yang mulai disebut-sebut sekitar tahun 1950-an. Pada
prinsipnya minimalist art adalah sebuah usaha menghadirkan esensi dari sebuah
keindahan dengan mengurangi sebanyak mungkin komponen-komponen penghias dari
seni yang dimaksud. Bagi penganut seni minimalis, hiasan-hiasan justru akan
menyembunyikan keindahan sesungguhnya dari sebuah karya seni.
Perkembangan
pemikiran dunia seni selalu mendahului dan mengilhami aliran gaya dalam dunia
arsitektur. Ini dapat dimaklumi karena mengadopsi sebuah pemikiran seni dalam
arsitektur membutuhkan waktu dan melibatkan banyak sekali pihak. Dunia
arsitektur membutuhkan porsi obyektifitas lebih besar dibanding subyektifitas
seniman dalam dunia seni.
Selain
perkembangan gaya dalam seni, maka gaya dalam arsitektur juga dipengaruhi oleh
beberapa faktor lainnya seperti teknologi baik bahan atau material maupun
metoda kerja atau konstruksi.
Perubahan
budaya dan gaya hidup saat ini juga memberikan pengaruh yang besar terhadap
tumbuh kembangnya paham aliran minimalis dalam arsitektur. Saat ini masyarakat
perlahan beranjak dari masyarakat tradisional menuju masyarakat modern bahkan
hyper-modern. Dahulu, ketika budaya feodal sangat kental dalam kehidupan
masyarakat, gaya arsitektur yang berkembang pun adalah gaya yang berkaitan
dengan fungsi-fungsi tertentu yang terbatas pada bangunan-bangunan umum yang
berkaitan erat dengan kekuasaan.
Sedangkan pada saat ini, terjadi perubahan-perubahan pada
struktur masyarakat yang juga berimbas hingga pada unit masyarakat terkecil
yaitu keluarga. Jika
pada tahun 70/80-an, sebuah rumah lebih banyak menampung kelompok-kelompok
keluarga dalam satu atap. Dalam satu rumah terkadang terdapat beberapa kepala
keluarga yang masih terhubung dalam ikatan darah (extended family).
Dalam
rumah terdapat ayah, ibu dan anak-anak serta kakek dan nenek, bahkan terdapat
juga anak-anak yang telah berumah tangga pula. Pembagian kerja dalam rumah
tangga seperti itu sangat jelas, bahwasannya tugas mencari nafkah dibebankan ke
ayah (kaum bapak) dan tugas domestik yaitu menjaga dan merawat rumah dibebankan
ke ibu (atau perempuan).
Kini
extended family sudah mulai jarang ditemukan. Keluarga-keluarga kecil sekarang
lebih memilih untuk memiliki kehidupan sendiri sebagai keluarga inti, dengan
anggota hanya ayah dan ibu serta satu atau beberapa anak saja dengan tambahan
seorang pembantu rumah tangga. Bahkan dalam kehidupan hyper-modern sekarang
sudah lazim ditemui kehidupan keluarga dengan cukup satu ayah atau satu ibu
dengan seorang atau beberapa anak, biasanya dikenal dengan orang tua tunggal
(single-parent).
Keluarga
inti inipun memiliki pembagian kerja yang relatif bervariasi, dengan ikut
bekerjanya kalangan ibu. Fungsi domestik diserahkan ke tenaga pembantu untuk
merawat rumah.
Kesibukan
ayah dan ibu dalam bekerja menjadikan mereka memilih rumah yang lebih sederhana
dalam perawatan. Bahkan hingga ke struktur ruang ikut berubah. Hirarki rumah
yang dahulu rumit dan bertingkat (bukan makna harfiah punya tangga lho), kini
beralih menjadi sederhana. Sekat-sekat ruang dalam bentuk dinding dan partisi
berkurang. Ruang-ruang menyatu banyak ditemukan untuk kemudahan akses dan
perawatan.
Bentuk dan Ruang
Dalam
menilai kualitas sebuah rumah, mungkin banyak orang yang terjebak dalam
penilaian terhadap apa yang tampak oleh mata, yaitu Bentuk dan Rupa. Padahal
aspek lain yang tak kalah pentingnya adalah Ruang. Bentuk dan Ruang dalam
teori-teori arsitektur memang sudah banyak dibahas, namun belum menjadi wacana
umum karena sifatnya yang ‘intangible’.
Pengertian
bentuk dan ruang telah lama diperkenalkan oleh pemikir-pemikir, salah satunya
adalah Lao Tzu (550 SM). Salah satunya diungkapkan dalam terjemahan sebagai
berikut:
” . kita membuat vas dari
segumpalan tanah liat. Adalah ruang kosong dalam
vas tersebut yang membuatnya berguna .”
vas tersebut yang membuatnya berguna .”
Penilaian
terhadap kualitas ruang dalam karya arsitektur bergaya minimalis juga perlu
dipahami. Secara sederhana, ruang terbentuk dari adanya batas-batas fisik yang
lebih tegas seperti adanya dinding dan sekat ruang lainnya. Namun sesungguhnya
batas ruang tidaklah melulu terbuat dari dinding masif. Batas-batas dapat
diungkapkan dengan warna, terang-gelap, batas-batas sirkulasi, kaca transparan
dan kegiatan.
Ruang-ruang
minimalis biasanya dirancang dengan multi pemaknaan sehingga ruang tersebut dapat
dimanfaatkan untuk tujuan-tujuan yang lebih luas. Ruang tamu dapat menyatu
dengan ruang keluarga dan dapur. Secara temporal ruang-ruang tersebut dimaknai
dengan kegiatan yang berlangsung di dalamnya. Batas-batas tidak masif digunakan
untuk membagi ruangan tersebut, misalkan dengan menggunakan furniture. Sehingga
dengan perubahan layout furniture akan mengubah fungsi, makna dan kualitas
ruang minimalis tersebut.
Solusi
ini banyak berguna agar rumah dapat berfungsi lebih optimal. Pada saat normal,
ruang-ruang tersebut digunakan oleh penghuni dengan batas-batas yang kecil
sesuai kegiatan. Dan ketika berlangsung acara keluarga, maka ruang tersebut
dapat disatukan dengan menghilangkan batas-batas non masif tersebut.
Demikian
pula dengan ruang luar yang terbentuk dalam wilayah kavling rumah. Ruang ini
dapat terbentuk dengan adanya bentuk masif bangunan sehingga tercipta ruang
halaman depan, halaman samping dan halaman belakang atau bahkan inner-court.
Salah kaprah dalam
Arsitektur Minimalis
Berangkat
dari sejarah berkembangnya arsitektur minimalis di atas maka kita dapat
melakukan penilaian terhadap penggunaan gaya arsitektur rumah. Apakah gaya
tersebut memang sejalan dengan alasan-alasan rasional dan estetika yang
melatarbelakanginya ataukah sekedar menjadi kosmetik bangunan yang alih-alih
menampilkan keindahan malah menimbulkan masalah-masalah teknis.
Penilaian
ini penting karena menyangkut pemaknaan kualitas rumah oleh sang pemilik rumah
itu sendiri. Kekeliruan ini dapat berakibat tidak betahnya penghuni rumah dan
membesarnya biaya perawatan bangunan, dan berakhir di kolom baris sebuah koran
dengan judul ‘dijual’.
Jargon
minimalis paling sering digunakan kalangan pengembang saat ini untuk menjual
rumah-rumah buatan mereka. Namun jika diteliti, ada sebagian kecil yang hanya
menjual gaya tanpa diikuti oleh idealisme minimalis yang sesungguhnya.
Unsur-unsur minimalis yang diterapkan hanyalah tempelan belaka yang tampak
hanya secara visual. Terkadang aspek visualpun gagal menghadirkan keindahan ba
hkan menimbulkan masalah akibat kurangnya
antisipasi terhadap kondisi iklim lokal di Indonesia.
hkan menimbulkan masalah akibat kurangnya
antisipasi terhadap kondisi iklim lokal di Indonesia.
Satu
lagi yang paling penting, tentang salah kaprah Arsitektur Minimalis yaitu
anggapan tentang biaya. Arsitektur minimalis tidak berhubungan sama sekali
dengan murahnya biaya pembangunan, walaupun dengan pertimbangan dan pemilihan
bahan yang tepat dapat menghasilkan bangunan dengan biaya yang rendah. Justru
sebaliknya, arsitektur atau rumah minimalist cenderung lebih mahal karena
membutuhkan penanganan-penanganan desain yang tidak standard, baik dari
material maupun teknik implementasinya.
Belajar dari pengalaman
terdahulu
Ada
resiko yang akan ditanggung oleh pemilik rumah jika memilih gaya bangunan
dengan hanya mempertimbangkan aspek estetis. Gaya bangunan biasanya adalah hal
yang paling cepat usang dari bagian bangunan yang lain. Ketika tembok-tembok
masih kokoh berdiri, gaya bangunan sudah tidak sesuai lagi dengan jamannya.
Rumah-rumah seperti ini akan cepat kelihatan kuno dan ketinggalan jaman.
Mungkin
masih lekat dalam pengamatan kita bagaimana rumah gaya tahun 80-an sempat
mengadopsi satu gaya tertentu pada saat itu. Kala itu, teknologi beton sedang
naik daun. Demikian juga dengan solusi finishing menggunakan beton semprot yang
kala itu sangat laris menjadi pilihan para arsitek dan pemilik rumah untuk
sentuhan finishing pada exterior rumah. Tapi kini, bangunan-bangunan tersebut
terlihat kuno dan ketinggalan jaman dibanding rumah-rumah lain yang cenderung
bergaya netral.
Akankah
rumah-rumah minimalis sekarang mengalami hal yang sama pada suatu saat yang tak
lama lagi dari saat ini? Rumah-rumah ini terlihat usang dan kumuh karena gagal
mengantisipasi pengaruh iklim. Bidang-bidang sederhana dalam bangunan minimalis
dengan warna yang indah pada saat dibangun dapat berubah menjadi coret-moret
lukisan alam akibat terpaan hujan dan panas yang berganti sesuai musim.
Bercak-bercak jamur dan lumut yang sering tidak ditampilkan oleh arsitek kala
menggambar model 3D rumah, nanti akan muncul merusak minimalisme gaya yang diusung.
source:
www.amtpls.multiply.com
TREN GAYA ARSITEKTUR DAN MODEL BANGUNAN 2010
“Tren arsitektur” biasanya dijadikan
patokan bagi perkembangan property masa depan. Konteks ini kadang dicerna
masyarakat awam sebagai langkah awal untuk menjatuhkan pilihannya terhadap
model property yang sesuai dengan harapannya. Alasan mengapa
bangunan dinyatakan menganut suatu tren gaya tertentu kadang dianggap jelas
sebagai titik penentuan sikap sang penganutnya. Konteks ini kadang tidak serta
merta dipahami secara mendalam oleh pemakainya sendiri, sebab yang ia pahami
adalah mengikuti tren. Hal ini wajar karena yang namanya ’tren” memiliki
sisi-sisi subjektif. Tren Arsitektur Minimalis yang pada beberapa tahun lalu
sempat booming bahkan eforia model bagi properti baru. Namun seiring
dengan perubahan jaman dimana isi-isu telah beralih dari esensi fungsi ke isu
humanisme dan lingkungan hidup, apakah tren minimalis masih laris manis di
2010?
Pertama-tama
menarik untuk kita lihat perkembangan awal dari sejarah gaya minimalis menurut
teori di barat pada awal abad ke-19, dalam hal ini pada masa International
Style. Perkembangan gaya yang berlangsung diantara masa International Style
dengan masa pertengahan modern masih tidak lepas dari pengaruh gaya beberapa
tokoh Avant Garde. Tokoh-tokoh
tersebut seperti ; Le Corbusier (Perancis), Walter Gropius (Jerman), Mies Van
der Rohe (Jerman) dan J.P. Oud (Belanda). Kesimpulannya, gaya-gaya mereka
adalah : Humanisme, Ekspresionisme dan Idealisme. Internasional
Style dipengaruhi juga oleh gaya fungsionalisme.
Ada beberapa prinsip dasar untuk
mengenali ciri khas International Style ini:
Prinsip pertama yang bisa dilihat
dalam karakter arsitektur bangunan International Style adalah kesan non-volume. Efek massa dan kesolidan yang
statis memang masih penting tapi mulai menghilang. Pada bangunan-bangunan yang
baru selanjutnya hanya ditemui ‘efek’
volume atau tepatnya karakter
permukaan yang membungkus volume.
Prinsip kedua yang bisa
diidentifikasi dalam International Style adalah reguralitas. Model reguralitas yang ada adalah pola-pola Gotik.
Sebagaimana diketahui Gotik sangat signifikan dengan irama regulernya.
Bidang-bidang penampakan memiliki banyak unsur-unsur pengulangan, baik yang
terjadi pada jendela, struktur maupun ornamen.
Prinsip ketiga yang terlihat
adalah penghindaran memakai dekorasi.
Warisan gaya yang berkembang pada abad 18 yang penuh ornamen dekoratif mulai
ditinggalkan
Gambaran awal lahirnya konsep
minimalis di barat lalu dicoba diadopsi di Indonesia. Alhasil bermunculanlah
model-model property yang bersifat esensial dan fungsional. Bentuk-bentuk
geometris elementer tanpa ornamen atau dekorasi menjadi karakternya. Beberapa
saat berlalu kemudian muncul pernyataan dari pengguna gaya ini bahwa Gaya
Minimalis tetapi harga maksimalis. Pernyataan diatas sekaligus menjadi pertanyaan awam seputar
kehadiran model minimalis. Kontroversi fakta yang terjadi kalau boleh dikatakan
sebagai “skandal” membingungkan antara praktek dan teori. Model minimalis dapat
saja secara filosofi berarti cara hidup jujur, praktis dan sederhana, lalu
menerapkan sesuatu pada bangunan hanya yang bersifat esensial dan fungsional
saja baik dalam estetika, ruang, bentuk dan struktural. Mari kita ambil contoh sederhana dengan
mengandaikan masyarakat kalangan bawah sebagai gambaran “minimalis” ala
Indonesia.
RSS (Rumah Sederhana Sehat)
sebenarnya menerapkan filosofi yang sama yakni di-minimkan segala-galanya,
model desainnya saja yang bervariasi. Harga RSS pun kenyataanya tidak
serta-merta murah. Artinya
secara praktis model yang sudah serba minim tersebut tidak berarti pengurangan
dari sisi biaya. Ada beberapa hal yang sudah standar untuk sebuah bangunan
sehingga “tidak enak” kalau tidak bisa dibilang “tidak boleh” untuk direduksi,
misalnya struktur utama, ukuran luasan ruang tertentu dan beberapa ornamen
tertentu karena menyesuaikan tuntutan iklim setempat. Satu-satunya
yang bisa ditawar adalah finishing. Finishing dapat memakai material murah berkesan
mewah untuk berhemat, atau juga dapat menggunakan material mahal sehingga
terkesan berkelas oleh karena ada tuntutan prestise.
Para perumus
tren kemudian mencoba melihat ulang apa yang menjadi titik gangguan pada gaya
minimalis. Pada kenyataannya kita tinggal di wilayah yang beriklim tropis
sehingga otomatis bangunannya harus menyesuaikan diri. Ciri utama bangunan
tropis adalah kanopi yang panjang dan membentang disepanjang dinding, sehingga
memberikan perlindungan atau naungan penuh pada fisik bangunan dari cuaca
ekstrim iklim tropis. Naungan penuh pada bangunan berarti kenyamanan penuh,
jelas tidak praktis di konstruksi awalnya namun praktis ke masa depannya, less
maintenance dan low cost. Gaya bangunan Minimalis kurang mendukung
perlindungan terhadap cuaca ekstrim iklim tropis.
Akhirnya
kemudian apa yang menggeser tren gaya minimalis menjadi tren berikutnya adalah tidak semata
karena tidak sesuainya harapan atas tawaran bangunan untuk menjadi lebih
efisien, lebih murah dan lebih simple, tetapi juga karena tuntutan kesadaran
hidup yang serasi dengan alam khususnya di daerah tropis yang saat ini
disinyalir mulai terkena dampak pemanasan global.
Dari berbagai pendapat pada
perancangan arsitektur yang sedang berkembang, akhirnya konsep-konsep
pendekatan ekologis yang banyak dicermati. Pada intinya adalah mendekati
masalah rancangan arsitektur dengan menekankan pada keselarasan bangunan dengan
perilaku alam, mulai dari tahap pendirian sampai usia bangunan habis. Bangunan
sebagai pelindung manusia harus nyaman bagi penghuni, selaras dengan perilaku
alam, efisien dalam memanfatkan sumber daya alam dan ramah terhadap alam.
Konsep kembali ke alam tersebut
diistilahkan sebagai green architecture atau arsitektur hijau.
Arsitektur hijau adalah sebuah proses perancangan bangunan dalam mengurangi
dampak lingkungan yang kurang baik, meningkatkan kenyamanan manusia dengan
meningkatkan efisiensi dan pengurangan penggunaan sumberdaya, energi, pemakaian
lahan, pengelolaan sampah efektif, dalam tataran arsitektur. Arsitektur hijau
adalah suatu pendekatan pada bangunan yang dapat meminimalisasi berbagai
pengaruh membahayakan pada kesehatan manusia dan lingkungan. Arsitektur hijau
meliputi lebih dari sebuah bangunan. Tujuan pokok arsitektur hijau adalah
menciptakan eco desain, arsitektur ramah lingkungan, arsitektur alami
dan pembangunan berkelanjutan. Menarik untuk kita ketahui bahwasannya konsep
ini pada kenyataannya sudah pernah dilakukan oleh nenek moyang kita dengan
bukti-bukti arsitektur bangunan tradisional yang semua mengakuinya sangat
selaras dengan karakter alam dimana ia dibangun.
Arsitektur hijau dipraktekkan dengan
meningkatkan efisiensi pemakaian energi, air, dan bahan-bahan, mereduksi dampak
bangunan terhadap kesehatan melalui tata letak, konstruksi, operasi, dan
pemeliharaan bangunan. Memanfaatkan sumber yang dapat diperbaharui seperti
menggunakan sinar matahari melalui passive solar dan active solar,
serta teknik photovoltaic dengan menggunakan tanaman dan pohon-pohon
melalui atap hijau dan taman hujan.
Konsep arsitektur hijau sangat
mendukung program penghematan energi. Rumah ala tropis dengan banyak bukaan,
dibentuk untuk mengurangi pemakaian AC juga penerangan adalah prinsip
arsitektur hijau di daerah tropis. Namun, hal tersebut tidak akan berjalan mulus
jika sekeliling rumah tidak asri. Bukaan banyak hanya akan memasukkan udara
panas dan membuat pemiliknya tetap memasang pendingin ruangan.
Olehnya itu pekarangan perlu
dihijaukan dengan tanaman apa saja, permukaan tanah tidak ditutup dengan beton
dan menerapkan manajemen sampah yang ketat. Dari segi interior, arsitektur hijau
mensyaratkan dekorasi dan perabotan tidak perlu berlebihan, saniter lebih baik,
dapur bersih, desain hemat energi, kemudahan air bersih, luas dan jumlah ruang
sesuai kebutuhan, bahan bangunan berkualitas dan konstruksi lebih kuat, serta
saluran air bersih. Untuk mengatasi limbah sampah secara mandiri, lubang
biopori dapat menjadi solusi.
Akhirnya bahwa tren sebenarnya memiliki sifat
sementara, rentan perubahan dan dapat hilang dilupakan meski sebentar saja;
sedangkan bangunan akan dipakai oleh pemiliknya sangat lama bahkan dalam
keseluruhan hidupnya. Bangunannya itu bisa menjadi perlambangan identitas
dirinya, sejarah kehidupnya, nilai kepribadiannya bahkan keturunannya.
Oleh sebab itu bagi pengguna
bangunan dalam hal ini masyarakat konsumen tren perlu bernalar atas suatu gaya
bangunan yang dipilihnya. Sebab apapun gaya yang dipilih tentu ada konsekuensi
logis, ada kekurangan dan kelebihannya sehingga bisa ditimbang apakah cocok
baginya atau tidak. Menerjemahkan karakteristik dan keunikan masing-masing
pemilik rumah bagi arsitektur rumahnya sendiri merupakan pilihan yang lebih
tepat ketimbang sekedar mengikuti tren.
2 komentar:
Write komentarWynnBET Casino - Map & Directions - JamBase
BalasHapusWynnBET Casino. 3131 진주 출장안마 Las 전라북도 출장샵 Vegas Blvd. South 89109 통영 출장마사지 US. Phone: (702) 제천 출장마사지 770-7711. Toll Free: 877.367.7777. Website: http://www.wynnlasvegas.com/. 고양 출장마사지 More Info. Hours, Accepts Credit
vibrators,dog dildo,sex chair useful content
BalasHapus